Sumber
gambar : tafsiralquran.id
Setiap orang pasti
mendambakan sebuah ketentraman dan mereka memiliki caranya masing-masing untuk
mendapatkan ketentraman tersebut. Ada yang meraih ketentraman dengan dunia seperti
mendengarkan musik, menonton film, pergi ke konser musik, atau tempat wisata
maupun hiburan. Ada yang menyeimbangkan antara dunia dan akhirat, ada pula yang
mengutamakan akhirat terlebih dahulu kemudian dunia.
Lalu apakah meraih
ketentraman atau ketenangan jiwa merupakan hal yang mudah? Tentu saja mudah.
Imam Syafi’i telah memberi kita cara agar membuat hati dan jiwa tentram, beliau
rahimahullah berkata :
Aku matikan harapan-harapanku kepada manusia
sehingga tentramlah jiwaku
Sesungguhnya jiwa ini akan terhina selama mengikuti
ketamakanku.
Kemudian aku hidupkan sifat Qona’ah yang telah mati
padaku.
Dengan hidupnya sifat tersebut maka terjagalah
kehormatanku.
(Imam Syafi’i Rahimahullah)
Sebagai orang yang
beriman kepada Allah Ta’ala kita wajib meyakini bahwa sumber ketentraman hati
dan jiwa yang hakiki adalah mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, bagaimanakah
caranya? Allah Ta’ala berfirman :
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ
اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”(QS. Ar-Ra’d 13: Ayat 28)
Artinya
dengan berdzikir kepada Allah Ta’ala maka hati kita akan tentram. Mudah sekali
bukan? Tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar. Karena tidak ada hal yang
dapat melebihi berdzikir kepada Allah Ta’ala untuk dapat mendatangkan
ketentraman dan ketenangan jiwa manusia.
Sekalipun ada cara lain di luar dari petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan ketenangan yang palsu, karena pada hakikatnya ketenangan berkaitan erat dengan ibadah dan aqidah yang letaknya di dalam hati yang merupakan sumber kebaikan dan keburukan manusia.
0 Komentar