MANGGUMEDIA.COM -- Pendekatan penyuluhan pertanian adalah sebagai gaya kegiatan dari sistem penyuluhan pertanian. Pendekatan diibaratkan sebagai kegiatan irama gendang yang menentukan semua kegiatan dari suatu sitem. Di Indonesia, pengertian pendekatan tidak hanya merupakan suatu komponen dari sistem. Pendekatan merupakan doktrin dari sistem yang mengatur struktur, kepemimpinan, program, metode dan teknik, sumber daya, dan keterkaitan dengan instansi atau lembaga lainnya.
Ada beberapa
jenis pendekatan penyuluhan pertanian, yaitu:
1. Pendekatan
penyuluhan pertanian umum
Pendekatan
penyuluhan pertanian umum merupakan sistem penyuluhan yang paling banyak dan di
berbagai Negara di dunia. Biasanya, pendekatan ini dilakukan oleh lembaga
pemerintah, dalam hal ini departemen pertanian.
2. Pendekatan
komoditi
Meningkatkan produksi komoditi tertentu sebagai sistem pendekatan komoditi yang dijalankan. Pendekatan ini sangat sederhana dan tidak rumit serta lebih tegas. Perencanaan program dikendalikan oleh organisasi komoditi. Pelaksanaan program cenderung berupa perintah kepada petani oleh staf penyuluhan dari organisasi komoditi.
BACA JUGA: Unsur Pokok Pembangunan Pertanian
3. Pendekatan
latihan dan kunjungan
Pelaksanaan
pendekatan ini pada dasarnya mengandalkan kepada kunjungan penyuluhan pertanian
lapangan kepada kelompok tani atau kontak tani. Biasanya, latihan yang
dilakukan adalah diadakan setiap dua minggu sekali. Penyuluhan dilakukan oleh
penyuluh pertanian spesialis kepada penyuluh pertanian lapangan. Ciri lain dari
pendekatan ini, karena hanya mengandalkan kepada sumber dana internasional,
adalah meningkatnya jumlah petugas lapangan yang didominasi oleh laki-laki dan
berasal dari luar wilayah tempat mereka bekerja.
4. Pendekatan penyuluhan
pertanian partisipatif
Masyarakat tani
memiliki kebijaksanaan cara-cara berusaha taninya. Tetapi tingkat produktivitas
maupun kesejahteraannya dapat diperbaiki dengan mempelajari apa yang diketahui
dari luar lingkungan.
BACA JUGA: Ilmu Ekonomi Pertanian
5. Pendekatan
proyek
Pembanguan akan
berhasil baik bila dilancarkan bantuan besar-besaran dari luar. Asumsi lainnya
adalah dampak kegiatan, yang dilaksanakan dalam keadaan buatan akan berlanjut
manakala bantuan dari luar tidak terhenti.
6. Pendekatan
usaha tani terpadu
Pendekatan ini
adalah tidak tersedianya teknologi yang sesuai dengan kebutuhan petani,
khususnya petani kecil, dan harus dikembangkan di lokasi tertentu. Maksudnya,
agar penyuluh pertanian mendapakan hasil penelitian sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingan dari masyarakat setempat.
Penyusunan
program menyita waktu karena diterapkannya pendekatan menyeluruh, seperti
tanaman, ternak dan masyarakat setempat. Pengendalian program dilakukan bersama
oleh petani dan wanita setempat, penyuluh dan peneliti pertanian. Pelaksanaan
program akan melibatkan peneliti dari berbagai disiplin ilmu.
7. Pendekatan
biaya bersama
Asumsi yang
dianut adalah program pendidikan nonformal. Akan meraih tujuan, apabila mereka
yang menerima manfaat ikut menanggung pembiayaan. Program yang disusun
disesuaikan dengan keadaan lokal. Dan penyuluhan pertanian akan melayani para
petani dengan sungguh-sungguh.
8. Pendekatan
kelembagaan pendidikan
Asumsi yang dianut adalah kelembagaan pendidikan memiliki pengetahuan teknis yang relevan dan berguna bagi masyarakat tani. Asumsi lain adalah staf pengajar memerlukan interaksi dengan para petani agar staf pengajar menjadi guru pertanian yang baik.
Referensi:
Yopi Imenuel Ismael , Teknik dan Strategi Penyuluhan Pertanian Era Kreatif (Bandung:
Manggu Makmur Tanjung Lestari 2019)
0 Komentar