MANGGUMEDIA.COM - Risiko kehidupan dalam suatu tindakan aktivitas tentu ada. Namun, tidak bisa dipastikan diketahui kapan risiko tersebut terjadi dan seberapa besar. Di sinilah pentingnya mempersiapkan segala sesuatunya dari awal. Manajemen risiko sangat populer di dunia bisnis. Dan, penting keberadaannya dalam mengelola sebuah bisnis.
Manajemen risiko tidak hanya berlaku di
dunia bisnis. Namun, berlaku juga di aktivitas lain yang berhubungan dengan
kegiatan manusia. Tujuannya, untuk meminimalisir kerugian atau dampak yang
mungkin ditimbulkan.
BACA JUGA: Apa Itu Risiko?
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan
untuk mengatasi dan meminimalisir terjadinya risiko, yaitu: pertama, identifikasi risiko. Dalam
proses identifikasi, Anda bisa memperkirakan dampak risiko yang mungkin
terjadi. Lihatlah risiko tersebut dalam berbagai aspek atau sudut pandang, lalu
buatlah daftarnya.
Kedua, asesmen risiko. Merking risiko berdasarkan kerugian yang mungkin
ditimbulkan merupakan cara asesmen risiko. Fokuslah pada risiko yang paling
sering terjadi atau berdampak besar. Urutkan daftarnya, lalu buat skala
prioritas mengenai poin mana yang harus Anda beri perhatian lebih. Dengan
begitu, Anda bisa menentukan sikap serta membuat keputusan.
Ketiga, respon terhadap risiko. Cara atau keputusan yang akan Anda ambil saat risiko terjadi sebagai tujuan dari respon risiko. Ada beberapa jenis risiko dalam dunia usaha yang bisa kamu lakukan, yaitu: (a) Risk avoidance. Kebijakan dengan cara menghentikan aktivitas yang bisa memicu risiko. Risk reduction, yaitu kebijakan dengan mengendalikan bagian internal perusahaan, agar bisa mengurangi dampak. (b) Risk sharing of transfer. Kebijakan dengan mentransfer atau memindahkan dampak risiko ke pihak lain, seperti asuransi, hedging atau outsourcing. (c) Risk Acceptance. Kebijakan untuk tidak mengambil langkah apapun. Dengan kata lain, Anda menerima begitu saja apapun dampak risiko yang terjadi. (d) Create a risk management plan. Artinya, pembuatan planning untuk mengatasi masing-masing kategori risiko.
BACA JUGA: Keuntungan Investasi Di Pasar Modal
Keempat, implementasi atau pelaksanaan. Rencana tanpa pelaksanaan tidak
akan memberikan arti apa-apa. Contoh untuk risk
sharing of transfer, jika Anda tidak juga mengikuti program asuransi, maka
respon tersebut tidak bisa difungsikan.
Kelima, evaluasi plus review. Meski sudah menyusun perencanaan terstruktur, tetapi ada hal-hal yang mempengaruhi pelaksanaannya. Mungkin hal tersebut tidak Anda prediksikan sebelumnya, sehingga mau tak mau, planning harus diubah.
Sebelum terlambat, sebaiknya Anda mengevaluasi
dan me-review secara berkala. Saat
risiko tiba-tiba saja muncul, kamu sudah siap dengan kemungkinan yang terjadi.
Itulah berbagai informasi mengenai cara mengatasi risiko yang kemungkinan Anda hadapi. Keberanian dalam mengambil risiko adalah sebuah perjuangan yang akan kamu tuai keuntungannya di kemudian hari. Oleh karena itu, jangan pernah berhenti untuk belajar serta mengembangkan diri.
Cara Mengantisipasi Risiko Usaha
Amati hambatan-hambatan yang mungkin akan muncul ditengah perjalanan bisnis yang baru Anda jalani. Pilihlah peluang bisnis yang sesuai dengan kemampuan dan minat yang Anda miliki.Jangan sampai Anda memulai usaha namun Anda tidak menguasai bidang bisnis yang sedang Anda jalani.
0 Komentar