Tujuan Manajemen Risiko

MANGGUMEDIA.COM - Ada beberapa alasan proses manajemen risiko perusahaan perlu dilakukan. Adapun tujuan manajemen risiko adalah:

1. Melacak Sumber-Sumber Risiko

Melakukan mitigasi atau pelacakan sumber-sumber yang berpotensi mengancam produktivitas dan keamanan bisnis adalah salah satu tujuan dari manajemen risiko. Proses pelacakan ini dapat dilakukan dengan riset dan analisa prosedural dari setiap aktivitas perusahaan, mulai dari proses produksi hingga pengelolaan aset.

BACA JUGA: Jenis-Jenis Risiko Yang Harus Anda Ketahui

2. Menyediakan Informasi Risiko Bagi Perusahaan

Menyediakan informasi tentang sumber-sumber potensi risiko di perusahaan sebagai tujuan berikutnya dalam manajemen risiko. Setelah melakukan analisa, seorang manajer risiko perlu menyusun laporan risiko berdasarkan data dari proses mitigasi.

3. Minimalisasi Kerugian Akibat Terjadinya Risiko

Setelah risiko ditemukan dan dianalisa, selanjutnya pihak-pihak yang terkait dengan risiko perlu melakukan upaya. Agar, risiko tidak sampai terjadi dan mengancam keberlangsungan bisnis. Manajer risiko bisa membantu para pihak terlibat menemukan solusi penanganan risiko, seperti melenyapkan potensi, meminimalisasi, atau mentransfer risiko ke pihak lain.

Hayo gaess ikutin program beasiswa tahun 2022 👇❤

4. Memberikan Rasa Aman Bagi Stakeholder

Tujuan manajemen risiko perusahaan adalah agar stakeholder merasa aman dan percaya dengan integritas bisnis. Stakeholder di sini bukan sebatas investor saja, tapi juga pekerja, supplier, asuransi, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan.

5. Menjaga Stabilitas dan Pertumbuhan Perusahaan

Tujuan manajemen risiko yang terakhir adalah agar perusahaan bisa berkembang dengan stabil sesuai target bisnisnya. Dengan adanya proses manajemen risiko, perusahaan bisa melakukan penanganan lebih cepat terhadap sumber-sumber yang mengancam pertumbuhan usaha.

Demikianlah penjelasan lengkap tentang tujuan manajemen risiko. Manajemen risiko adalah salah satu aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dari proses bisnis. Pastikan Anda terus mempelajarinya.