MANGGUMEDIA.COM - Pola
pikir merupakan pondasi yang sangat penting ada untuk mencapai tujuan belajar
yang diharapkan. Jika seseorang salah dalam membangun pondasi maka besar
kemungkinan tujuan belajar yang sebenarnya tidak akan tercapai. Apalagi bagi
kamu yang pada saat masa mahasiswa yang hampir setiap hari melakukan proses
belajar.
Pernahkah
kamu bertanya sebenarnya tujuan belajarmu di kuliah itu untuk apa? Lalu apakah
kamu tahu tujuanmu belajar yang benar itu seperti apa? Nah, untuk membantu
menjawab pertanyaan ini kamu bisa untuk mencari jawabannya pada informasi di
bawah ini.
Belajar untuk IPK
Hampir
kebanyakan mahasiswa tidak ingin kalau nilai IPK-nya biasa-biasa saja apalagi
jauh di bawah rata-rata. Adanya standar IPK sebagai tolok ukur penilaian di
sebuah perguruan tinggi menjadikan mahasiswa berjuang berlomba-berlomba untuk
mendapatkan nilai IPK yang terbaik di akhir semester mereka.
Akan
tetapi, hal ini juga membuat banyak orang tertipu dan tidak menyadari akan
tujuan belajar yang sebenarnya. Kita tahu bersama bahwa tujuan belajar adalah
untuk mendapatkan ilmu dan mampu menerapakannya di kehidupan nyata. Oleh karena
itu, belajarlah dengan niat belajar yang benar dan nilai IPK-mu akan turut
mengikuti.
Belajar Terus Menerus Tanpa Istirahat
Pola pikir belajar yang salah selanjutnya adalah di mana seseorang mau belajar terus-menerus tanpa jeda atau istirahat. Kondisi ini tentunya sangat membahayakan tidak hanya bagi kesehatan tubuh namun juga kesehatan mental. Sebaiknya, lakukanlah aktivitas belajar yang tetap nyaman bagi kamu namun tetap serius. Kamu bisa mencontoh teknik pomodoro sebagai pilihan cara belajar yang lebih santai.
Terlalu Mengandalkan Internet dan Meniadakan Guru
Keberadaan
internet yang pesat saat ini juga menjadikan banyak pola pikir para pembelajar
yang salah dalam menyikapi aktivitas belajar mereka. Sebagian besar mahasiswa
saat ini lebih banyak mengandalkan internet hingga lupa keberadaan guru atau
dosen.
Padahal
dari seorang guru kita akan mendapatkan ilmu yang tidak hanya sekedar tulisan
melainkan pengalaman yang bermakna. Boleh-boleh saja menggunakan internet namun
jangan sampai lupa bahwa ada guru yang lebih baik kamu ambil ilmunya.
Pola
pikir belajar salah yang jarang tidak kita sadari berikutnya adalah terkait
keegoisan pembelajar. Kadang karena dengan alasan bersaing, belajar sendiri
merupakan jalan untuk dapat mengalahkan lawan saingnya. Padahal hal ini jelas
keliru, sebab kita tahu bersama bahwa nilai bukanlah tolok ukur mutlak yang
menentukan menang dan kalah seseorang dalam hidupnya di masa mendatang.
Setelah
kamu membaca informasi di atas, kamu tentunya sudah bisa menentukan mana yang
termasuk pola pikir belajar yang salah. Sebagai mahaiswa yang baik tentu kita
mesti sudah memiliki pola pikir yang benar terkait dalam hal belajar. Pola
pikir belajar yang benar akan menjadikan kita bertumbuh dan berkembang karena
kita sudah sadar apa tujuan kita belajar yang sebenarnya.
0 Komentar